Senin, 30 Agustus 2010

Tinggi-Rendah Sama Saja?

Lukas 14:8-11

"Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu, supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah.  Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Dan beginilah saya sendiri sering berharap. Saya mendapatkan penghormatan atas segala pekerjaan saya. Saya diakui di muka umum akan kelakuan saya. Dan saya dicintai semua orang karena kehebatan saya.

Tetapi saya sendiri sering lupa -Mungkin bukan lupa, tapi pura-pura tidak tahu- bahwa kerendahan hati adalah sebuah keutamaan, dan kesederhanaan adalah sesuatu yang baik adanya. Bukan pameran, ajang penunjukan diri, atau pemujaan.

Tuhan, saya mau menjadi orang yang baik, seperti kehendakMu. Saya harap ini tidak hanya tinggal di dalam diri saya saja, tetapi bisa menjadi sesuatu yang bergerak dan nyata dalam kehidupan saya.

Mulai Dari Awal

Memulai sesuatu yang baru lagi. Sudah lama tidak menulis. Saya rasa saya harus memulai sesuatu yang lebih berarti lagi. Mungkin hanya untuk kontemplasi diri sendiri, untuk membantu menenangkan diri sendiri, untuk membangun diri sendiri, untuk menyenangkan diri sendiri, atau sekedar bercerita bahwa setiap harinya ada sesuatu yang terjadi dalam hidup ini. Sederhana atau luar biasa, hebat ataupun memalukan, kaya ataupun miskin. Hanya sedikit bercerita, tanpa kemarahan (diusahakan), tanpa kesedihan (semoga bisa), dan tanpa kata-kata kasar.

Saya sebenarnya sangat berharap bahwa menulis bisa membawa saya pada sebuah tingkatan hidup yang lebih baik. Saya dapat menjadi lebih dewasa, menjadi manusia yang sungguh manusia, yang memanusiakan manusia, dan memandang segala sesuatu sebagai bentuk kehidupan yang berujung pada kebaikan. Semoga anda sendiri tertarik dengan hal-hal seperti ini.